Scenedesmus dapat dibagi menjadi 10 divisi dan 8 divisi
algae merupakan bentuk unicellulair. Dari 8 divisi algae, 6 divisi telah
digunakan untuk keperluan budidaya perikanan sebagai pakan alami. Setiap divisi
mempunyai karakteristik yang ikut memberikan andil pada kelompoknya, tetapi
spesies-spesiesnya cukup memberikan perbedaan-perbedaan dari lainnya. Ada 4
karakteristik yang digunakan untuk membedakan divisi mikro algae yaitu ; tipe
jaringan sel, ada tidaknya flagella, tipe komponen fotosintesa, dan jenis
pigmen sel. Selain itu morfologi sel dan bagaimana sifat sel yang menempel
berbentuk koloni / filamen adalah merupakan informasi penting didalam
membedakan masing-masing group.
Menurut Watanabe, et.al., (1978) scenedesmus termasuk dalam
kelas Chlorophyceae dan family Scenedesmaceae. Scenedesmus dimorphus
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Cholococcales
Famili : Scenedesmaceae
2.2 Ciri – Ciri Scenedesmus
Ciri umum Scenedesmus Berwarna hijau terang, kosmopolitan
(air tawar, payau, asin. Dari oligotrof sampai eutrof, memiliki anggota
terbanyak, eukariot (umumnya uninucleate), ada yang unisel, koloni dan filamen,
pigmen yang dimiliki: klorofil a,b, karoten (ֶα,β,γ) dan beberapa xantofil,
dinding sel terbuat dari selulosa atau polimer xylosa atau mannosa atau
hemiselulosa. Sedangkan ciri-ciri khusus Scenedesmus itu sendiri sebagian
anggota memiliki flagel -à dapat bergerak sedikit, bentuk flagel isokontae,
jumlah dan letak sangat bervariasi (apikal, subapikal, lateral).
2.3 Peranan Scenedesmus
Berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis
alga yang hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat
bergerak aktif merupakan penyusun pitoplankton. Sebagian fitolankton adalah
alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya aktif melakukan fotosintesis
sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan. Peranan
Scenedesmus bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan
metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan,
bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan
dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun
Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan).
Scenedesmus mempunyai peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu: Produsen primer (penyedia oksigen), Sebagai alternatif
bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella (karena kandungan
chlorelinnya banyak mengandung vitamin E), Sumber pakan alami bagi ikan dan
organism air lain (terutama benih), Beberapa diantaranya dibudidayakan sebagai
sumber pakan dip anti pembenihan ikan, contoh: chlorella, dunaliella,
tetraselmis, dan scenedesmus. Jenis tertentu dimanfatkan sebagai suplemen
makanan bagi manusia dan sebagai pengawet makanan, Twtraselmis dan chlorella
dikenal sebagai probiotik.
2.4 Sistem Reproduksi
Scenedesmus dapat melakukan reproduksi aseksual maupun
seksual. Reproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan autokoloni, yaitu
setiap sel induk membentuk koloni anakan yang dilepaskan melalui sel induk yang
pecah terlebih dahulu. Beberapa spesies Scenedesmus dapat melakukan reproduksi
seksual dengan pembentukan zoospora biflagel dan isogami.
Karbohidrat, protein, dan lemak bila diuraikan menjadi
monomer-monomer penyusunnya, pada akhirnya akan menjadi asetil KoA.
Selanjutnya, asetil KoA masuk ke dalam siklus Krebs, dilanjutkan dengan rantai
transpor elektron yang akan menghasilkan ATP. Energi yang terkandung dalam ATP
tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel Scenedesmus.
2.5 Macam – Macam Scenedesmus
1. Scenedesmus bersel tunggal tidak bergerak
• Chlorella.
Banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuhnya
mikroskopis, bentuk bulat, serta berkembangbiak dengan pembelahan sel.
Chlorella sebagai Makanan Suplemen
• Chlorococcum.
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat
telur, setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan
membentuk zoospora (secara aseksual).
2. Scenedesmus bersel tunggal dapat bergerak
• Chlamidomonas.
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat
gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang
bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai
tempat pembentukan zat tepung.
3. Scenedesmus berbentuk koloni tidak bergerak
• Hydrodictyon.
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan
koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat
dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk
koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
4. Scenedesmus berbentuk koloni dapat bergerak
• Volvox.
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah
antara 500 sampai 5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata.
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel
gamet.
5. Scenedesmus berbentuk benang
• Spyrogyra.
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan.
Bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral
dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi
seksual dengan konjugasi.
• Oedogonium.
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air tawar dan
melekat di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel
menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak. Reproduksi generatif
adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan
menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat
kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina
(ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh
membentuk individu
6. Scenedesmus berbentuk lembaran
• Ulva.
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel
di dasar, bentuk seperti lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan
menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid
disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan
dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan
zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit.
Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis.
Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid
• Chara.
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.
Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan
bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di
dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula
terdapat anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi
ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara
vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.
2.6 Susunan Tubuh Scenedesmus
Struktur tubuh Scenedesmus bervariasi baik dalam ukuran,
bentuk maupun susunanya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut,
scenedesmus dapat dikelompokkan sebagai berikut: sel tunggal (uniseluler) dan
motil (ex:Chlamydomonas), Srl tunggal uniseluler dan non motil (ex:Chlorella),
Sel senobium (koloni yanh mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai
bentuk yang relatif tetap), koloni tak baraturan (ex:tetraspora), filamen (ada
yang bercabang dan tidak bercabang), heterotrikus (filamen barcabang bentuknya
terbagi menjadi prostate dan erect), foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan
sel vegetatif terjadi lebih dari satu bidang., tubular (talus yang memiliki
banyak inti tanpa sekat melintang)
No comments:
Post a Comment