PERCOBAAN
4
KARBOHIDRAT
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Karbohidrat
tersusun atas karbon, dan hidrogen. Secara umum, tetap tidak selalu hidrogen
dan oksigen dalam karbiohidrat dengan perbandingan dua atom hidrogen dan satu
otom oksigen yaitu sebagai molekul air (H2O), karena inilah di peroleh kata “
carbohidrate” sebagai turunan dari carbon hydrate. Beberapa karbohidrat ,
seperti ramnosa, C6H12O5,tidak mengandung hydrogen dan oksigen sebagai H2O.
Karbohidrat
merupakan senyawa polihidroksi yang memiliki gugus fungsional aldehida atau
alkanon. Nama karbohidrat berasal dari anggapan bahwa senyawa golongan ini
mempunyai rumus empirik Cn(H2O). Walaupun ini banyak senyawa lain yang
mempunyai ruus empirik yang sama. Karbohidrat di sebut juga hidrat arang atau
sakarrida.
1.2 Tujuan praktikum.
Percobaan
ii bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu karbohidrat dalam suatu
cuplikan/sampel, serta sifat-sifat karbihidrat menggunakan pereaksi fehling dan
tolens.
1.3 Manfaat
Dengan
adanya praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui karbohidrat yang terdapat pada
bahan makanan.
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang mengandung hidrogen dan oksigen yang secara
empiris memiliki rumus Cx(H2O)y. Karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehida
atau keton (Beran, 2000).
Kelompok karbohidrat tersusun atas hidroksi
aldehid, alkohol, asam berupa turun-turunannya dan beberapa komponen yang dapat
dihidrolisis menjadi seperti gugusnya (Donald et al., 2002).
Beberapa senyawa
dibagi menjadi 3 gologan yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida :
1. Monosakarida,
adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat, senyawa ini tidak mengalami
hidrolisa dikenal sebagai “gula sederhana” karena memiliki rasa manis. Contohnya
gula dan glukosa.
2.
Oligosakarida, senyawa ini terdiri dari dua atau lebih monosakarida dan dapat
mengalami hidrolisa menjadi bentuk monosakarida. Bila senyawa ini tersusun atas
dua monosakarida disebut disakarida.
3. Polisakarida,
senyawa merupakan gabungan dari banyak molekul monosakarida dengan ikatan
glukosakarida. Oligosakaraida merupakan bentuk sederhana dari polisakarida.
Namun tidak ada batasan yang jelas antara keduanya. Senyawa yang termasuk dalam
golongan ini antaralain pati, dektrin dan selulosa (Gilvery, 1996).
BAB
3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan bahan.
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, pembakar
spiritus, penjepit tabung, tissu, sarung tangan dan masker.
Bahan-bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah glukosa, larutan fehling dan larutan
tolens, indikator larutan kanji, larutan natrium karbonat 14,3%, larutan yodium
0.1 N. HCL encer, larutan natrium 0,1 N.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Pengujian sampel.
a. Uji fehling.
Sebanyak 1 mL glukosa ditambahkan 2 mL larutan fehling. Kemudian didihkan dan di amati.
b. Uji tollens.
Sebanyak 1 mL glukosa di tambahkan 2 mL tollens. Kemudian panaskan dan
amati perubahan yang terjadi.
c.
Reaksi yodium.
Senyawa poli sakarida akan memberikan warna yang spesifik dengan yodium.
Pada plat tetes yang bersih dan kering dimasukkan 3 tetes larutan yang di
periksa. Campur dengan 2 tetes larutan
yodium. Terbentuk warna biru amilum dan warna anggur untuk dekstrin.
3.2.2 Penentuan kadar glukosa.
a. Yodimetri.
Ditimbang seksama sampel padat yang mengandung kira-kira 10 mg glukosa,
dilarutkan di dalam 50 ml air suling di dalam erlenmeyer. Ditambahkan 25 ml
yodium 0,1 N dan 10 mllarutan natrium karbonat 14,3%. Kemudian ditambahkan 15
ml asam klorida encer dan yodiumyang tersisa dengan larutan natrium tiosulfat
0.1 N sampai terjadi warna kuning lemah. Ditambahkan lagi indikator kanji dan
lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan.
4.1.1 Tabel pengamatan pengujian sampel
No
|
Reaksi
pengujian karbohidrat
|
Hasil
pengamatan
|
1
|
Glukosa + fehling
|
Biru
|
2
|
Setelah dipanaskan
|
Merah bata
|
3
|
Glukosa + tollens
|
Merah bata
|
4.2 Pembahasan
Sebanyak
1 mL glukosa ditambahkan 2 mL larutan fehling, dan didihkan akan menghasilkan
warna biru. Setelah dipanaskan menghasilkan lebih banyak endapan merah bata .
Selain itu, pada semua tabung reaksi juga terjadi perubahan warna larutan
menjadi biru. Tabung 3 memiliki warna yang paling pekat, disusul tabung 2 dan
1.
Prinsip kerja percobaan ini karena
larutan felinh dan toolens mengandung ion Cu++ yang dapat direduksi oleh gugus
reduksi yang dimiliki oleh karbohidrat (gugus aldehid dan keton) menjadi ion
Cu+ dan diendapkan dalam bentuk Cu2O berwarna merah bata. Ini membuktikan bahwa
glukosa mempunyai gugus pereduksi.
Perbedaan jumlah
endapan maupun kepekatan warna larutan dipengaruhi oleh kosentrasi larutan.
Seperti percobaan yang dilakukan, larutan glukosa dengan kosentrasi tertinggi
memberikan endapan terbanyak dan warna larutan terpekat. Ini dikarenakan
semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin banyak pula molekul yang
terlarut di dalamnya , dalam hal ini adalah glukosa. Karena konsentrasi semakin
tinggi maka gugus reduksi yang ada pada larutan akan semakin banyak pula,
sehingga reaksi yang terjadi akan menghasilkan endapan merah bata yang lebih
banyak.
Dari percobaan ini diketahui bahwa
glukosa merupakan gula pereduksi. Kemampuan mereduksi juga dipengaruhi oleh
konsentrasi larutan tersebut.
BAB
5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan diatas dapt diketahui bahwa:
1. Perbedaan
jumlah endapan maupun kepekatan warna larutan dipengaruhi oleh kosentrasi
larutan.
2. Jika
konsentrasi semakin tinggi maka gugus reduksi yang ada pada larutan akan
semakin banyak pula, sehingga reaksi yang terjadi akan menghasilkan endapan
merah bata yang lebih banyak.
3. Dari
percobaan ini diketahui bahwa glukosa merupakan gula pereduksi. Kemampuan
mereduksi juga dipengaruhi oleh konsentrasi larutan tersebut.
5.2 Saran
Untuk
praktikum kedepan jangan terlalu banyak anggotanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Beran,J.A. 2000. Chemistry in the
Laboratory. 2nd ed. Jhon Willey and Sons,Inc. New York.
Donald.et.al. 2002. Animal
Nutrition Sixth Edition. Person Prentice Hall. England
Gilvery, M.C and Giddstein. 1996.
Biokimia Suatau Pendekatan dan Fungsional. Airlangga
University Press. 219P
Sumardjo, Damin. Pengantar
Kimia:Buku Panduan Kuliah Mahsiswa Kedokteran dan
Program Strata 1 Fakultas Bioeksata. EGC
Penerbit. Jakarta.
No comments:
Post a Comment