Laporan praktikum reaksi penyabunan asam lemak dan lemak

PERCOBAAN 3 REAKSI PENYABUNAN ASAM LEMAK DAN LEMAK

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
            Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam- adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh paling melimpah memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak monoenoat dan dienoat); namun, asam lemak olefinik dengan tiga (trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan ganda juga ditemukan secara alamiah.
Molekul asam lemak memiliki daerah hidrofobik dan daerah hidrofilik sekaligus. Dua sifat yang saling bertolak belakang dalam satu molekul inilah yang umumnya mendasari berbagai fungsi biologis lipid. Ekor hidrokarbon asam lemak cenderung saling berkumpul sedemikian rupa sehingga hanya sedikit saja berhubungan dengan air.. Sebaliknya, gugus karboksilnya, karena bersifat polar, cenderung untuk berhubungan dengan lingkungan sekitar yang terutama terdiri atas air.
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan tergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. Rumus pH untuk asam lemah pada umumnya telah dikemukakan oleh Henderson-Hasselbach. Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam.

1.2 Tujuan praktikum
            Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya reaksi penyabunan.

1.3 Manfaat praktikum
            Dengan adanya praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui reaksi-reaksi penyabunan lemak dan asam lemak.






BAB II
TINNJAUAN PUSTAKA


Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus methyl (CH3). Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat hingga duapuluh dua karbon (Sunita Almatsier).
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigleserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang. (Anna Poedjiadi).
Asam-asam lemak yang terdapat pada lemak dapat merupakan molekul dengan rantai lurus dengan jumlah atom C genap, dapat memiliki ikatan rangkap atau tunggal. Bila pada rantainya terdapat ikatan rangkap dikatakan sebagai asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh biasa ditemukan terutama pada biji kapas. (Darmadi Goenarso).



BAB III
METODE KERJA



3.1 Alat dan bahan
            Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, gelas kimia, pembakar bunsen, penjepit tabung, tungku segi tiga, rak tabung, pipet tetes dan pipet ukur 10 mL.

            Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah minyak makan, NaOH atau KOH, MgSO4, CaSO4, etil etanoat dan larutan sabun.

3.2 Cara kerja

3.2.1 Reaksi pembentukan lemak dari asam lemak dan akohol
            Sebanyak 3 mL minyak dimasukkan ke dalam gelas piala. Kemudian ditambahkan 10 mL etanol. Dipanaskan pada suhu 80 – 90 derajat celcius selama 15 menit sambil di aduk, ditambahkan dengan hati-hati beberapa tetes H2SO4 pekat dan amati apa yang terjadi.

3.2.2 Reaksi penyabunan asam lemak dengan basa kuat
            3 mL minyak ditambahkan NaOH 1 N atau KOH 1 N, dikocok kuat hingga terbentuk busa, bila terdapat kesulitan, panaskan larutan dan aduk hingga terjadi reaksi penyabunan.

3.2.3 Reaksi penyabunan senyawa ester dengan  basa kuat.
            3 mL etil etanoat ditambahkan NaOH 1 N atau KOH 1 N , dikocok kuat hingga terbentuk busa, , bila terdapat kesulitan, panaskan larutan dan aduk hingga terjadi reaksi penyabunan.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN




4.1 Hasil pengamatan

Tabel pengamatan
No.
Reaksi
Hasil Pengamatan
1.
Minyak+NaOH atau KOH
Minyak diatas, NaOH dibawah
2.
Setelah dikocok
Tercampur
3.
Setelah dipanaskan
KOH menguap, etil asetat dibawah
4.
Etil etanoat+NaOH atau KOH
KOH diatass, etil asetat dibawah
5.
Setelah dikocok
Busa dilapisan bawah
6.
Setelah dipanaskan
Mendidih dan terpisah



4.2 Pembahasan
            minyak ditambahkan NaOH 1 N atau KOH 1 N berada pada posisi terpisah yakni KOH berada di bawahnya dan bagian atas minyak  dan setelah dikocok  tercampur antara minyak dan KOH. Dan setelah dipanaskan KOH menguap dan etil asetat di bawah. Minyak/lemak jika direaksikan dengan NaOH, maka akan terbentuk sabun dengan hasil samping yaitu gliserol, sabun merupakan garam alkali yeng berasal dari reaksi asam lemak yang memiliki rantai yang panjang dengan natrium hidroksida (NaOH) melalui reaksi penyabunan.
            3 mL etil etanoat ditambahkan NaOH 1 N atau KOH 1 N, KOH berada diatas dan etil asetat berada di bawab hal ini di sebabkan karena keduanya sudah bereaksi. Setelah dikocok antara etil etanoat+NaOH atau KOH maka akan berbentuk busa di lapisan bawah, dan setelah dipanaskan busa yang berada dilapisan bawah tadi akan memdidih dan akhirnya akan terpisah antara busa dan NaOH atau KOH.




BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
            Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Minyak dan NaOH setelah dikocok  tercampur antara minyak dan KOH. Dan setelah dipanaskan KOH menguap dan etil asetat di bawah.
2.      Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam.
3.      Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat hingga duapuluh dua karbon (Sunita Almatsier).

5.2 Saran
            Untuk praktikum kedepan semoga alat-alatnya sudah mencukupi




DAFTAR PUSTAKA



       
 Anna Poedjiadi, 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

         Darmadi Goenarso, dkk, 2005. Fisiologi Hewan. Jakarta: Universitas Terbuka
   
        Sunita Almatsier, 2004. Pronsip-Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama


           


No comments:

Post a Comment

Laporan Praktikum Kebiasaan Makan Ikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Kebiasaan makanan ( food habits ) adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh i...