Makalah Teknologi Hasil Perikanan
Pengolahan sosis ikan
oleh :
Agus Nawan
1211102010005
JURUSAN BUDIDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menganekaragamkan
produk olahan hasil perikanan perlu dikembangkan dan dapat dijadikan alternatif
cara menumbuhkan kebiasaan mengkonsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.
Mengkonsumsi produk olahan ikan atau produk yang mengandung ikan, juga
merupakan upaya untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat melalui protein ikan.
Salah satu bentuk dari aneka produk olahan hasil perikanan adalah sosis ikan.
Sosis ikan
merupakan produk daging giling yang bersifat kenyal dan berbentuk silinder
dengan pembungkus khusus (casing). Pada umumnya sosis dibuat dari daging sapi,
tetapi sosis juga bisa dibuat dari daging ikan. Sosis ikan belum banyak dikenal
masyarakat Indonesia. Jenis ikan yang sering digunakan untuk pembuatan sosis
adalah ikan tengiri. Pada dasarnya, hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan
untuk membuat sosis, seperti ikan tuna, ikan lemuru, ikan tongkol dan ikan
remang.
Sosis ikan
yang bermutu tinggi dapat diperoleh dari penanganan bahan baku yang baik hingga
ke pemasaran, dengan menerapkan prinsip-prinsip kendali mutu selama proses
pengolahan. Jika kita benar-benar mampu mengolah sosis ikan, kita bisa
berwirausaha produksi sosis ikan dalam skala home industri, atau dapat bekerja
di industri pengolahan sosis ikan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Dapat memahami proses pengolahan sosis ikan.
- Dapat menyiapkan peralatan untuk pengolahan sosis ikan.
- Dapat memilih ikan segar yang memenuhi kriteria untuk bahan baku
sosis ikan.
- Dapat membuat sosis ikan dengan tekstur kompak, casing tidak
pecah rasa
dan aroma lezat sesuai standart industri / home industri.
BAB II
ISI
2.1 Pembahasan
A. Bahan dan Alat :
Alat dan
Bahan yang digunakan: Ikan, Es, Pisau, Talenan, Panci / waskom, Keranjang
plastik, Lap tangan,Tempat sampah, Jas lab lengkap tutup kepala.
B. Prosedur Kerja
1. Menyiangi isi perut ikan dengan hati-hati agar tidak
mencemari daging.
2. Meletakkan ikan dengan posisi miring.
3. Memotong ikan pada pangkal insang sampai ke tulang,
kemudian melakukan penyayatan daging ke arah ekor sampai lepas dari tulang.
4. Ikan dibalik dan disayal dagingnya dari ekor ke arah
kepala.
5. Memisahkan kulit ikan dari daging.
6. Mencuci daging ikan yang telah bebas dari tulang dan
kulit dengan air mengalir dan selalu diberi es.
7. Timbanglah filet yang telah bersih dan hitunglah
rendemennya.
Uraian Materi
Sosis ikan
merupakan salah satu produk olahan daging ikan yang dibuat dengan cara
menggiling dan menghaluskan daging serta diberikan bumbu, kemudian dibentuk
seperti silinder (bulat panjang) menggunakan selongsong (casing sosis). Sosis
dibuat menurut selera lokal, sehinga komposisi dan jenis bumbu yang digunakan
bervariasi
sesuai daerah masing-masing.
Protein
merupakan faktor terpenting dalam pembentukan emulsi daging yang stabil,
sehingga suhu selama penggilingan harus dikontrol agar tidak lebih dari 22 OC.
Untuk mempertahankan suhu di bawah 22 OC selama penggilingan dan pencampuran
bahan tambahan perlu ditambahan es sekitar 15 – 30% dari berta filet.
Adonan
sosis merupakan emulsi minyak dalam air. Untuk memperkuat emulsi air dan lemak,
dapat ditambahakn bahan pengikat seperti susu skim atau konsentrat protein
kedelai. Penambahan bahan-bahan yang mengandung karbohidrat seperti tepung
tapioka, tepung terigu, tepung sagu atau tepung beras dapat membentuk tekstur
sosis yang kompak (padat). Pembungkus sosis (casing ) khususnya pada sosis ikan
dapat digunakan casing buatan yang terbuat dari slulosa, serat dan kalogen.
Bahan
tambahan dan bumbu untuk pembuatan sosis ikan adalah tepung tapioka 10% - 15%,
garam halus 2,5 – 3%, bawang putih 3%, bawang merah 2,5%, minyak goreng 3%,
lada halus 0,5%, gula halus 1,5% dan MSG 0,75 - 1% dari berat filet.
Pemasakan
sosis dapat dilakukan dengan perebusan atau
pengasapan. Pemasakan sosis bertujuan untuk menyatukan
komponen adonan sosis, memantapkan warna, memberikan aroma dan rasa (flavor) yang khas, menonaktifkan enzim dan
mikroorganisme sehingga dapat memperpanjang masa simpan.
Pemasakan
dengan perebusan dapat dilakukan dengan dua tahapan. Perebusan pertama
menggunakan suhu 60 OC selama 15 – 20 menit. Perebusan kedua dengan suhu 80 OC
- 90 OC sampai matang ( ? 15 menit). Sedangkan untuk proses pengasapan, dimulai
dari suhu rendah (32 – 38 OC dengan kelembaban 90%) selama 10-20 menit,
kemudian suhu dinaikkan menjadi 74OC dengan kelembaban 75% - 80% sampai matang.
Pembuatan Sosis Ikan
Proses
pembuatan sosis ikan meliputi langkah-langkah sebagai beikut :
a. Filet yang telah bersih dilumatkan menggunakan alat
penggiling daging atau meat sparator / food prosessor sehingga diperoleh daging
lumat. Jika daging lumat ini masih mengandung serat dan duri, dipisahkan
terlebih dahulu.
b. Daging lumat yang sudah bersih tersebut digiling sambil ditambahkan
sedikit demi sedikit es batu, minyak goreng, tepung tapioka, gula, bawang putih
dan bawang merah yang sudah digiling, lada halus dan penyedap rasa. Pengadukan
dilakukan sampai adonan homogen.
c. Adonan yang sudah terbentuk dimasukkan ke dalam stuffer
(alat pencetak kue), kemudian dimasukkan ke casing dan diikat dengan ukuran
panjang yang dikehendaki.
d. Setelah semua adonan masuk casing, dilakukan perebusan
dengan suhu 60OC selama 15 – 20 menit, dan dilanjutkan dengan suhu 80 – 90 OC
sampai matang. Perebusan dilakukan secara bertahap, agar tekstur sosis kompak dan
casing tidak pecah.
e. Sosis yang telah matang diangkat dan didinginkan,
kemudian digunting ikatan benangnya dan dikemas dengan plastik menggunakan
vakum sealer. Sosis yang sudah dikemas disimpan di ruang pendingin atau
refrigerator yang bersuhu 5 OC.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka
dapat di simpulkan sebagai berikut :
ü
Sosis ikan merupakan salah satu produk olahan
daging ikan yang dibuat dengan cara menggiling dan menghaluskan daging serta
diberikan bumbu.
ü
Bahan tambahan dan bumbu yang diperlukan untuk
pembuatan sosis ikan adalah tepung tapioka 10% - 15%, garam halus 2,5 – 3%,
Bawang putih 3%, bawang merah 2,5%, minyak goreng 3%, lada halus 0,5%, gula
halus 1,5% dan MSG 0,75 - 1% dari berat filet.
ü
Adonan yang sudah terbentuk dimasukkan ke dalam
stuffer (alat pencetak kue), kemudian dimasukkan ke casing dan diikat dengan
ukuran panjang yang dikehendaki.
No comments:
Post a Comment