RINGKASAN TEKNIK PENGAMATAN DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG MENYERANG IKAN KAKAP PUTIH ( Lates calcarifer, Bloch ) DAN CARA PENANGANANNYA



RINGKASAN

TEKNIK PENGAMATAN DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG MENYERANG IKAN KAKAP PUTIH ( Lates calcarifer, Bloch ) DAN CARA PENANGANANNYA DI BALAI BUDIDAYA PERIKANAN LAUT BATAM (BPBL) BATAM, KEPULAUAN RIAU.
AGUS NAWAN di bawah bimbinganENDANG WIJAYANTI, S.Pi



Ikan Kakap Putih adalah ikan yang mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam (Euryhaline) dan merupakan ikan katadromous (dibesarkan di air tawar dan kawin di air laut). Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air tawar.Untuk mencapai target produksi perikanan sesuai dengan yang diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara lain kegagalan produksi akibat serangan wabah penyakit ikan yang bersifat patogenik baik dari golongan parasit, jamur, bakteri, dan virus. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan teknik identifikasi dari suatu jenis penyakit khususnya bakteri agar memudahkan dalam kegitan pengobatan.
Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Praktek untuk mengetahui jenis dari bakteri yang menyerang ikan kakap putih dan cara penanganannya serta untuk memberi informasi tambahan yanag dapat dikembangkan dalam memecahkan masalah penyakit dalam usaha budidaya ikan kakap putih.
Metode yang digunakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, partisipasi aktif dan studi pustaka.
Kegiatan pengamatan dan identifikasi bakteri yang menyerang ikan kakap putih dimulai dari pengambilan sampel ikan dari KJA sebanyak 2 ekor. Ikan sampel 1 dengan panjang 20.2 cm dan berat 99,87 gram, ikan sampel 2 dengan panjang 17 cm dan berat 66,66 gram. Selanjutnya ikan sampel di bedah dan diambil bakteri dari organ hati, limpa, ginjal, dan luka borok, selanjutnya diisolasi kemedia TSA dan di inkubasi selama 18-24 jam. Setelah biakan bakteri dari media TSA tumbuh kemudian di isolasi ke media TCBC dan Media TSA untuk uji lanjut biokimia bakteri. Uji biokimia bakteri meliputi uji pewarnaan gram, bentuk sel, kalase, oksidasi, indol, uji oksidatif/fermentatif, motiliti dan uji sulfid.
Hasil praktik kerja lapangan menunjukkan bahwa uji gram bersifat negatif (-) karena bakteri tersebut mengahasilkan suspense bentuk gel dan terbentuk karena dinding sel tidak tahan terhadap KOH3%. Uji katalase bersifat positif (+) karena bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim katalase. Uji oksidasi besifat positif (+) karena bakteri tersebut menghasilkan enzim sitokrom oksidase.Uji indol besifat negatif (-). Uji oksidatif dan fermentative besifat fermentative karena bakteri tersebut memproduksi asam dari berbagai jenis karbohidrat secara fermentatif. Uji motility bersifat positif (+) yaitu bergerak pada media agar padat. Uji sulfide bersifat (-) karena tidak berbentuk warna hitam pada tabung reaksi.
Berdasarkan dari hasil ujibiokimia diatas, sampel kakap putih I.13 dan I.66 terinfeksi bakteri vibrio  sp. Hal ini sesuai dengan ketentuan laboratorium hama dan penyakit ikan dibalai perikanan budidaya laut batam dan berdasarkan buku Manual For Fish Diseases Diagnosis ( Zafran., et al, 1998)  yang mengatakan bahwa, untuk ciri-ciri uji biokimia bakteri vibrio sp. Adalah uji oksidase dan katalase bersifat positif, uji oksidatif/fermentative bersifat fermentatif, uji motility bersifat motil (bergerak), tes O/F bersifat fermentative dan pada pewarnaan gram bersifat negative.


Untuk pencegahan bakteri vibrio sp dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
·         Menjaga kualitas air tetap baik
·         Melakukan penanganan yang baik dan sesuai prosedur untuk menghindari ikan stres dan luka yang dapat memicu inveksi bakteri
·         Vaksinasi dengan vaksin vibrio : Vibriopolyvalen
·         Pencampuran probiotik lewat pakan ataupun melalui air media pemeliharaan
·         Pemberian vitamin C dan imostimulan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan.


Daftar pustaka
Zafran, et al.1998. Manual For Fish Diseases Diagnosis. Gondol Research Station for    Coasatal Fisheries and JICA.

No comments:

Post a Comment

Laporan Praktikum Kebiasaan Makan Ikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Kebiasaan makanan ( food habits ) adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh i...